Dapatkan hikmah harian
lainnya diHadist Harian
Shalat dhuha atau awwab
adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ketika waktu dhuha. Waktu
dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya
(kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu dzuhur. Jumlah raka’at shalat dhuha bisa dengan 2,4,8 atau 12 raka’at. Dan dilakukan dalam satuan 2 raka’at sekali salam.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa
mengerjakan shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditetapkan termasuk
orang-orang yang lengah. Barangsiapa shalat empat rakaat, maka dia tetapkan
termasuk orang-orang yang ahli ibadah. Barangsiapa mengerjakan enam rakaat maka
akan diberikan kecukupan pada hari itu. Barangsiapa mengerjakan delapan rakaat,
maka Allah menetapkannya termasuk orang-orang yang tunduk dan patuh. Dan
barangsiapa mengerjakan shalat dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan
baginya sebuah rumah di Surga. Dan tidaklah satu hari dan tidak juga satu
malam, melainkan Allah memiliki karunia yang danugerahkan kepada
hamba-hamba-Nya sebagai sedekah. Dan tidaklah Allah memberikan karunia kepada
seseorang yang lebih baik daripada mengilhaminya untuk selalu ingat kepada-Nya” (Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani).
Dalam Hadits Rasulullah
Muhammad saw yang lain, yang menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha, Lima
di antaranya adalah:
1) Sedekah bagi seluruh
persendian tubuh manusia
Dari Abu Dzar al-Ghifari ra,
ia berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda:
“Di
setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan
subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah
sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir
adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari
kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala” (HR Muslim).
2) Ghanimah (keuntungan) yang
besar
Dari Abdullah bin `Amr bin
`Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:
Rasulullah saw mengirim
sebuah pasukan perang.
Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!”.
Mereka akhirnya saling
berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah
(keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).
Lalu Rasulullah saw berkata; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat
dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan)
nya dan cepat kembalinya?”
Mereka menjawab; “Ya!
Rasul saw berkata lagi:
“Barangsiapa
yang berwudhu’,
kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang
paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih
cepat kembalinya.”
(Shahih al-Targhib: 666)
3) Sebuah rumah di surga
Bagi yang rajin mengerjakan
shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini
dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:
“Barangsiapa
yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia
akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (Shahih al-Jami`: 634)
4) Memperoleh ganjaran di
sore hari
Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata:
Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari
awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).
Dalam sebuah riwayat juga
disebutkan: “Innallaa
`azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini awwala al-nahar bi’arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika”
(Sesungguhnya Allah `Azza Wa
Jalla berkata: “Wahai
anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan
mencukupimu di sore harimu”).
5) Pahala Umrah
Dari Abu Umamah ra bahwa
Rasulullah saw bersabda:
“Barang
siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat
wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barang siapa yang
keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang
melaksanakan `umrah…”
(Shahih al-Targhib: 673).
Dalam sebuah hadits yang lain
disebutkan bahwa Nabi saw bersabda:
“Barang
siapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah
usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat
(Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna,
sempurna, sempurna..”
(Shahih al-Jami`: 6346).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar